Satu adalah sihir mu yang melupakanku pada diriku,
satu adalah kehadiranmu yang menyengatku,
satu kau bagai laut biru yang dalam : ingin aku menyelam kedasarnya,
satu adalah senyum
satu adalah tatapanmu yang membuat aku ragu.
aku mengerti hidup ini ya RAb, namun aku tak mengerti kenapa rasa ini membuat aku menjadi budak yang lebih hina dari perampas perhiasan Syurga. Tatkala dia berbicara dengan isyarat cinta nya, aku luluh, dia seperti mengajarkan aku untuk terus merindukan nya, meski esok belum pasti akan tiba,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar